Selasa,
30 Oktober 2012.
Selamat pagi Desa Brangsong :D,
semoga cerah senantiasa, hoaam… akhirnya bangun juga dari tidur beralaskan
kasur lantai :p. Yaha, inilah pagi pertamaku di tempat KKN yang begitu
mempesona. Pagi-pagi udah keliling pasar, jalan-jalan pagi dan bercengkrama
dengan tetangga sekitar. Selasa berkibar dech pokoknya (kumat allaynya).
Sebelum ku teruskan cerita di hari
ini secara panjang lebar kali tinggi, aku mau curhat bentar neh, boleh kan?
(boleh ga boleh bakal aku ceritaiin, ini kan aku yang bikin cerita, so terserah
aku dong!! #egois haha). Neh, cerita kaya gini, di harai pertama itu kan
seharusnya aku memberikan sambutan untuk acara pembukaan di kantor kecamatan
tapi berhubung gedungnya di pakai buat acara lain jadi terpaksa planning itu
dibatalin (ini belum parah). Ceremonialnya jadi hambar tapi aku suka banget,
soalnya jadi menyingkat waktu hehe, so HOT there. Moment paling jleb seusai
ceremonial adalah ketika aku sadar bahwa ranselku tak ditemukan disemua mobil
yang ngangkut barang-barang anak KKN se-Kecamatan Brangsong. Oh my god!! Bajuku,
hapeku, cela** da**mku… huwaaaaa, aku harus gimana. Teman-teman yang lain pada panic
juga, mereka mencoba mencari di sana-sini tapi ga ada hasil (maaf dah membuat
kepanikan di hari penerjunan ini, meskipun waktu itu aku belum kenal kalian,
kalian setia menemaniku di saat duka lara, #kumatedan). Kamipun bernapas lega
ketika Ummi berhasil menghubungi temannya di kecamatan lain dan bilang kalau
tasku sekarang aman di sana (puji tuhan dan alam semesta). Udah segitu dulu
curhatnya, kembali ke cerita pagi ini, hahaa….
Its time tuk pergi ke kecamatan, iyah,
kemaren udah masukin surat dari kampus dan kayaknya udah desposisi gitu dech.
Upsh! Bahasanya agak aneh,, hari ini itu agendanya bagiin surat undangan ke
tiap-tiap desa se-kecamatan Brangsong, Sungguh! Agaknya berat L, Tuhan Lindungi kami tuhan J. Sebenarnya itu yang harus
menanggung semua ini adalah si Aji Sempong, kalian tau kormacam? Kormacam itu
akronim dari Koordinator Mahasiswa Kecamatan, nah dulu itu yang terpilih
menjadi kormacam itu si Aji berdasarkan pemilu gubernur yang diadakan oleh Dosen Pendamping Lapangan
(DPL) Pak. Boenasir. Tapi malah di sodorinn ke aku itu jabatan, huwaaaa….
AJIK!! Kau harus menemaniku di saat apapun! Kau membuatku terjerumus dalam
jurang perjuangan ini,,, hahaha
Setelah dapet surat dari kecamatan,
aku balik ke Posko dan kami seposko cari makan bareng di Warungnya Pak.,
Jayuri. Kami bersepuluh berbondong-bondong keluar markas dengan keadaan yang
menawan (hueekk) so pasti, warga sekitar memandangi kami semua.
“how are u
today?”
sapa seorang warga,, (ups, salah-salah, ini bukan di Luar Negeri :D)
Tiap
kali ketemu warga pasti ditanya, “mbak/mase
KKN wonten mriki nggih?” (ina: mbak/masnya KKN disini ya?). kami-pun
menjawab “nggih bu”. Tapi ada juga
yang ga jawab, salah satunya Danti dan Eni, tiap kali ada orang yang tanya mereka
malah senyum, (hhmm, mungkin ada yang salah sama mereka, tapi apa coba??
#lupakan).
Saat KKN aku dan Aji berasa jadi kamus
berjalan, soalnya kami kan dari Jurusan Bahasa Jawa, haha,,,sombong dikit boleh
yah. Pasti pada Tanya “eh…eh… kalau ngomong kayak gini bahasa Jawanya” ciee…
laris manis pokoknya, jadi rebutan dech :D.
Kami-pun selesai makan di warungnya Pak.
Jayuri, untuk rasa dan harga…hmmm pas lah J.
Di kedua ini, kami memulai menyusun tata tertib yang wajib di lakukan oleh
semua anak-anak tanpa terkecuali. Kami bikin jadwal piket di posko, piket di
balai desa, tugas yang harus dilakuin selama 45 di desa (program kerja), kali
ini kami sangat serius, serius banget hingga tak terasa sudah siang dan aku
lapar lagi.. hahaa, Akhirnya kami mensetujui untuk mulai siang ini kami akan
masak untuk makan, gerakan masak ini di pelopori oleh si Mbok a.k.a Liana. Penuh
keganasan, doi langsung menodong kita-kita, “sini 50rebu!! 50rebu, kita nyoba
iuran 50rebu per anak dan kita coba bertahan hidup dengan uang segitu!!”
kami-pun hanya bisa menjawab “Laksanakan!!”. Uang udah terkumpul, si mbok
bergegas ke pasar ditemani Ummi, Rega, dan Yani a.k.a Roker. Mereka berempat ke
pasar untuk member kami sesuap hidangan :D, sungguh mulia tindakan mereka. Kami
cowok-cowok (aku,aji,frendy,yohan) sian menanti kalian :D.
Zzzzzzz……. Sejam kemudian,
Hidangan
sudah jadi, mari makannn….. nyam…nyamm….
Kami
sehari itu tidak keluar posko, malamnya-pun kami masak dan sesekali
menganalisis program kerja yang telah kami susun. Malam semakin larut, inilah
kami bersepuluh. 4 orang cowok dan 6 orang cewek, rumah ini bakal menjadi saksi
kehidupan kita bersama selama 45 hari. KKN ini pula-lah pertama kalinya
merasakan hidup bersama teman-teman yang tak saling kenal satu sama lain. Kami
adalah mahasiswa KKN lokasi, yang mana pemilihan tempat KKN di tentukan secara
random/acak oleh Universitas. Beda Jurusan, beda fakultas dan kami menyadari harus
sesegera mungkin saling mengenal dan memahami karakter masing-masing. Aku
pribadi mencoba menghormati mereka, meskipun kelihatanya kocak tapi mesti tahu
etika. Malam ini dengan biasa, para cowok tidur di ruang kelurga dengan alas
yang cukup membuat kami hangat, dan para ladies tidur di kamar.
Bersambung.
No comments:
Post a Comment