Monday 20 May 2013

KKN Brangsong - Kendal, Bagian II


Selasa, 30 Oktober 2012.
            Selamat pagi Desa Brangsong :D, semoga cerah senantiasa, hoaam… akhirnya bangun juga dari tidur beralaskan kasur lantai :p. Yaha, inilah pagi pertamaku di tempat KKN yang begitu mempesona. Pagi-pagi udah keliling pasar, jalan-jalan pagi dan bercengkrama dengan tetangga sekitar. Selasa berkibar dech pokoknya (kumat allaynya).
            Sebelum ku teruskan cerita di hari ini secara panjang lebar kali tinggi, aku mau curhat bentar neh, boleh kan? (boleh ga boleh bakal aku ceritaiin, ini kan aku yang bikin cerita, so terserah aku dong!! #egois haha). Neh, cerita kaya gini, di harai pertama itu kan seharusnya aku memberikan sambutan untuk acara pembukaan di kantor kecamatan tapi berhubung gedungnya di pakai buat acara lain jadi terpaksa planning itu dibatalin (ini belum parah). Ceremonialnya jadi hambar tapi aku suka banget, soalnya jadi menyingkat waktu hehe, so HOT there. Moment paling jleb seusai ceremonial adalah ketika aku sadar bahwa ranselku tak ditemukan disemua mobil yang ngangkut barang-barang anak KKN se-Kecamatan Brangsong. Oh my god!! Bajuku, hapeku, cela** da**mku… huwaaaaa, aku harus gimana. Teman-teman yang lain pada panic juga, mereka mencoba mencari di sana-sini tapi ga ada hasil (maaf dah membuat kepanikan di hari penerjunan ini, meskipun waktu itu aku belum kenal kalian, kalian setia menemaniku di saat duka lara, #kumatedan). Kamipun bernapas lega ketika Ummi berhasil menghubungi temannya di kecamatan lain dan bilang kalau tasku sekarang aman di sana (puji tuhan dan alam semesta). Udah segitu dulu curhatnya, kembali ke cerita pagi ini, hahaa….
            Its time tuk pergi ke kecamatan, iyah, kemaren udah masukin surat dari kampus dan kayaknya udah desposisi gitu dech. Upsh! Bahasanya agak aneh,, hari ini itu agendanya bagiin surat undangan ke tiap-tiap desa se-kecamatan Brangsong, Sungguh! Agaknya berat L, Tuhan Lindungi kami tuhan J. Sebenarnya itu yang harus menanggung semua ini adalah si Aji Sempong, kalian tau kormacam? Kormacam itu akronim dari Koordinator Mahasiswa Kecamatan, nah dulu itu yang terpilih menjadi kormacam itu si Aji berdasarkan pemilu gubernur  yang diadakan oleh Dosen Pendamping Lapangan (DPL) Pak. Boenasir. Tapi malah di sodorinn ke aku itu jabatan, huwaaaa…. AJIK!! Kau harus menemaniku di saat apapun! Kau membuatku terjerumus dalam jurang perjuangan ini,,, hahaha
            Setelah dapet surat dari kecamatan, aku balik ke Posko dan kami seposko cari makan bareng di Warungnya Pak., Jayuri. Kami bersepuluh berbondong-bondong keluar markas dengan keadaan yang menawan (hueekk) so pasti, warga sekitar memandangi kami semua.
“how are u today?” sapa seorang warga,, (ups, salah-salah, ini bukan di Luar Negeri  :D)
Tiap kali ketemu warga pasti ditanya, “mbak/mase KKN wonten mriki nggih?” (ina: mbak/masnya KKN disini ya?). kami-pun menjawab “nggih bu”. Tapi ada juga yang ga jawab, salah satunya Danti dan Eni, tiap kali ada orang yang tanya mereka malah senyum, (hhmm, mungkin ada yang salah sama mereka, tapi apa coba?? #lupakan).
Saat KKN aku dan Aji berasa jadi kamus berjalan, soalnya kami kan dari Jurusan Bahasa Jawa, haha,,,sombong dikit boleh yah. Pasti pada Tanya “eh…eh… kalau ngomong kayak gini bahasa Jawanya” ciee… laris manis pokoknya, jadi rebutan dech :D.
Kami-pun selesai makan di warungnya Pak. Jayuri, untuk rasa dan harga…hmmm pas lah J. Di kedua ini, kami memulai menyusun tata tertib yang wajib di lakukan oleh semua anak-anak tanpa terkecuali. Kami bikin jadwal piket di posko, piket di balai desa, tugas yang harus dilakuin selama 45 di desa (program kerja), kali ini kami sangat serius, serius banget hingga tak terasa sudah siang dan aku lapar lagi.. hahaa, Akhirnya kami mensetujui untuk mulai siang ini kami akan masak untuk makan, gerakan masak ini di pelopori oleh si Mbok a.k.a Liana. Penuh keganasan, doi langsung menodong kita-kita, “sini 50rebu!! 50rebu, kita nyoba iuran 50rebu per anak dan kita coba bertahan hidup dengan uang segitu!!” kami-pun hanya bisa menjawab “Laksanakan!!”. Uang udah terkumpul, si mbok bergegas ke pasar ditemani Ummi, Rega, dan Yani a.k.a Roker. Mereka berempat ke pasar untuk member kami sesuap hidangan :D, sungguh mulia tindakan mereka. Kami cowok-cowok (aku,aji,frendy,yohan) sian menanti kalian :D.
Zzzzzzz……. Sejam kemudian,
Hidangan sudah jadi, mari makannn….. nyam…nyamm….
Kami sehari itu tidak keluar posko, malamnya-pun kami masak dan sesekali menganalisis program kerja yang telah kami susun. Malam semakin larut, inilah kami bersepuluh. 4 orang cowok dan 6 orang cewek, rumah ini bakal menjadi saksi kehidupan kita bersama selama 45 hari. KKN ini pula-lah pertama kalinya merasakan hidup bersama teman-teman yang tak saling kenal satu sama lain. Kami adalah mahasiswa KKN lokasi, yang mana pemilihan tempat KKN di tentukan secara random/acak oleh Universitas. Beda Jurusan, beda fakultas dan kami menyadari harus sesegera mungkin saling mengenal dan memahami karakter masing-masing. Aku pribadi mencoba menghormati mereka, meskipun kelihatanya kocak tapi mesti tahu etika. Malam ini dengan biasa, para cowok tidur di ruang kelurga dengan alas yang cukup membuat kami hangat, dan para ladies tidur di kamar.

Bersambung.

No comments:

Post a Comment